a compilation of thoughts from an ordinary girl

,

Comic Review: Scrambled Vol 1 - Vol 2 (Indonesian Comic)

Hello semuanya!!! Sudah lama tidak posting di blog ini karena sibuk di kehidupan nyata hahaha. Setiap mau posting ujung-ujungnya cuman wacana saja~ 

Nah, kali ini saya mau nge-review komik dari Indonesia nih. Jujur saja, ini komik Indonesia pertama yang saya beli soalnya saya lebih suka baca komik dari Jepang. Saya tahu komik Scrambled dari Instagram sih. Itu aja secara nggak sengaja. Berawal dari hobi saya yang suka browsing fanart di media sosial, apalagi Twitter dan Instagram (setelah Tumblr diblok di sini -__- tahu sih pake VPN bisa, tapi males soalnya load-nya tambah lamaaaa) tiba-tiba di explore saya keluar postingan dari @lintankleen dengan gambar karakter komik buatan dia dan saya langsung jatuh cinta!!! Saya pun mulai backtrack postingan mbak Lintang ini dan nge-spam notifikasinya dengan puluhan like saya hehe. Saya jadi tahu kalau gambar-gambar karakter itu ternyata sudah ada dalam bentuk fisik alias komik yang sudah terbit dan bisa dibeli di Gramedia. Karena saat itu saya masih kuliah dan belum memiliki penghasilan sendiri, akhirnya saya pendam tuh keinginan buat beli komik Scrambled hiks.

Singkat cerita, setelah alhamdulillah lulus kuliah dan dapat kerja, tanggal 3 November lalu saya pergi ke Gramedia Pusat Kota Solo dan membeli Scrambled Vol 1 dan Vol 2 sekaligus hahaha (niatnya pengen ngeborong tapi masih kurang satu komik yang edisi Filan hiks) Kurang lebih satu minggu kemudian akhirnya saya selesai membaca dua volume Scrambled dan bisa menuliskan review-nya di sini.

Judul: Scrambled
Penerbit: M&C Gramedia
Jumlah halaman : +/- 200 halaman

Scrambled bercerita tentang seorang remaja laki-laki bernama Filan yang ingin membentuk sebuah band di sekolah barunya, SMA Pramudya Wiksa. Di sekolah baru ini ternyata Filan bertemu dengan sepupu yang sudah lama tidak dia jumpai, Visi. Filan pun tidak menyiak-nyiakan kesempatan dan langsung menanyakan kepada Visi siapa saja anak-anak di SMA Pramudya Wiksa yang bisa main musik. Sayangnya, Visi tidak sepenuhnya bisa membantu Filan karena mereka juga baru masuk tahun pelajaran baru dan masih kelas satu, jadi belum kenal dengan anak-anak lainnya. Tapi, setelah Filan mulai bergaul dan kenal dengan anak-anak di sekolah ini, dia bertemu dengan calon-calon member band, seperti Valent yang udah populer dan menjadi idaman anak se-angkatan, Axel yang diam-diam ternyata bisa main musik, Hosea yang sebenarnya kakak kelas tapi bisa nimbrung dengan adek kelas, dan tokoh-tokoh lainnya.


Karena Scrambled alur ceritanya masih ditahap awal pembentukan band, saya pikir wajar kalau konfliknya memang belum begitu kerasa. Apalagi komik ini baru ada dua volume, pasti perlu waktu agar plot bisa terbangun dan memunculkan konflik yang nantinya dapat mempengaruhi perkembangan karakter-karakter Scrambled. Di Vol 1, pengenalan tokoh dan backstory-nya masih fokus sama Filan, si karakter utama. Untungnya saja di Vol 2 mbak Lintang mulai memberikan ruang untuk karakter Valent, Axel, dan Visi untuk dapat dikenal lebih jauh oleh pembaca.

Saya berharap Mbak Lintang di volume selanjutnya akan menampilkan momen-momen di mana karakter-karakter Scrambled menunjukkan sisi lemah mereka. Ketidaksempurnaan karakter akan membuat pembaca merasa lebih relate, yang nantinya akan memperkuat koneksi pembaca dengan karakter tersebut (semacam attachment). Kalau koneksi tersebut sudah terbentuk, pembaca pasti akan selalu menanti-nanti bagaimana kelanjutan cerita komik Scrambled.


Nah, untuk gambarnya sendiri sepertinya saya tidak menemukan kekurangan hehe. Saya percaya bahwa tiap komikus memiliki gaya menggambarnya masing-masing, jadi saya tidak mau membandingkan gambar komikus yang satu dengan lainnya. Lagian kalau saya nggak cocok dengan style gambar komik Scrambled, saya tidak akan membelinya :))

Overall, saya suka dengan Scrambled dan tidak sabar untuk menanti kehadiran Vol 3!!!! Saya juga penasaran kapan karakter Altan akan keluar biar kegilaan anak-anak ini bisa dikondisikan hahaha. See you in a next time~

Scrambled Vol 1's rate: 3.8/5
Scrambled Vol 2's rate: 4/5
Share:
Read More
, ,

Suka Duka Mengikuti Survival Show Kpop : Produce 101 Edition

Produce 101 adalah survival show yang diusung oleh salah satu tv kabel dari Korea Selatan, Mnet. Acara ini bertujuan untuk menjaring pemuda pemudi Korea yang memiliki talent menyanyi, menari, dan rap, yang kemudian akan dipilih oleh publik untuk menjadi anggota member idol girl group atau boy group. Istilahnya sih idol group versi demokrasi karena yang menentukan semuanya adalah masyarakat Korea Selatan sendiri. Ada sistem pengambilan suara macam pemilu gitu lah. Bedanya, kalau pemenang pemilu bisa ditentuin dalam satu ronde, di Produce 101 hal tersebut sulit untuk dilakukan karena ada 3 tahap eliminasi di acara ini. Dari 101 peserta, dalam eliminasi pertama hanya akan diambil 60 trainee (sebutan untuk peserta karena dasarnya mereka di acara ini itu ditraining) dan kemudian ditahap eliminasi kedua, hanya diambil 35 trainee. Untuk tahap eliminasi terakhir, 11 trainee yang memiliki jumlah suara tertinggi kemudian akan didebutkan sebagai idol grup. Sebagai salah satu audience yang mengikuti acara ini dari season 1, banyak yang saya rasakan selama menonton Produce 101. 

"alah cuman acara survival idol kok bisa sampai investasi perasaan segala"

Begitulah mungkin yang sebagian besar orang kemukakan setiap saya bercerita kalau acara ini made me feel things. Okay, saya akan menjelaskan perasaan apa saja yang saya rasakan dengan harapan bahwa orang-orang berhenti memberikan pernyataan yang tidak perlu seperti contoh di atas.

Sumber : imdb.com


Kebahagiaan yang saya rasakan tentunya saat melihat trainee pilihan saya bisa debut. Ya walopun saya tidak ikut memberikan suara karena saya adalah penggemar internasional tapi hal tersebut tidak mengurangi kebahagiaan saya. Sebegitu pentingnya kah kata debut ini? Bagi saya dan tentu trainee pilihan saya, debut merupakan sebuah pencapaian dan sebuah awal untuk segalanya. Bertahun-tahun jadi trainee, bertahun-tahun latihan menari, menyanyi dan rap, bertahun-tahun bersabar dan terus menguatkan diri bahwa impian untuk menjadi member idol grup itu bakalan datang bukanlah hal yang mudah. Seperti setiap orang yang ingin mewujudkan mimpinya, para trainee ini juga sudah mengorbankan waktu, uang bahkan pendidikan. 

Sumber : wikipedia.org

Seperti acara tv pada umumnya, tentunya Produce 101 tidak lepas dari drama. Drama yang disajikan merupakan hasil editing yang dilakukan oleh Mnet. Editing yang dilakukan Mnet bertujuan untuk menggiring opini. Tak sedikit postingan dari antis (sebutan bagi seorang hater) yang mencoba untuk menjatuhkan trainee tertentu,yang menjadi korban editing Mnet, meraja lela di portal-portal web Korea Selatan, khususnya di Pann. Efek yang ditimbulkan pun juga ga main-main. Semua tahu kalo pekerjaan di dunia entertainment itu bergantung pada image, tak terkecuali dunia entertainment Korea Selatan. Postingan dari antis akan mempengaruhi image yang dibangun oleh trainee yang juga akan mempengaruhi perolehan suara dia setiap tahap eliminasi. Tak sedikit trainee yang tereliminasi karena hal ini walaupun mereka memiliki talenta menyanyi, menari atau rap yang mumpuni.  It's really sad to see someone who has to face his/her dream crushed by things s/he cannot control. Dunia  memang kejam, lads. 

Sumber : wikipedia.org

Begitulah suka duka yang saya rasakan ketika menonton Produce 101. Tapi, saya juga nggak kapok sih nonton survival show ini. Kadang saya pengen melihat acara ini itu sebagai reminder kalo saya harus terus bekerja keras. Nggak boleh setengah-setengah mengejar mimpi saya. Memang akan selalu ada pro-kontra, tapi bagi saya itu tergantung pada individu masing-masing mau melihat hal itu dari sisi mana. Oh iya bagi yang penasaran, Produce 101 Season 3 sedang tayang sekarang. Bedanya dengan season sebelumnya, Produce 101 Season 3 ini bekerja sama dengan pihak AKB48 jadi trainee-nya tidak hanya dari Korsel tetapi juga dari Jepang. Happy watching~
Share:
Read More
, , ,

Rekomendasi Youtube Beauty Channel Untuk Pemula


Bagi kaum hawa, merawat diri terutama wajah adalah sebuah keharusan. Memiliki wajah yang mulus, bercahaya, dan bersih dari jerawat merupakan impian yang selalu diidam-idamkan. Berbagai rangkaian skincare dan makeup pun sudah marak di pasaran. Meskipun begitu, tidak semua perempuan tahu bagaimana menggunakan skincare dan makeup yang benar. Saya dulu adalah salah satu yang termasuk dalam kelompok tersebut. Boro-boro mau pakai skincare dan makeup, orang pakai body lotion saja kalau pas saya ingat. Ya karena saat itu saya pikir kondisi wajah saya baik-baik saja dan saya tidak mau ribet. Hingga akhirnya menjelang tahun terakhir di kelas 3 SMA, jerawat mulai bermunculan dan saya mulai sadar betapa pentingnya merawat wajah. YouTube merupakan salah satu media yang mempermudahkan saya untuk belajar tentang skincare dan makeup. Berikut beauty channel yang menurut saya wajib untuk ditonton bagi pemula yang ingin mengenal skincare dan makeup :

1. Female Daily Network


Female Daily merupakan salah satu pioneer channel kecantikan di Indonesia yang memperkenalkan tentang produk-produk skincare dan makeup. Banyak konten-konten bermanfaat yang sering dibahas di channel ini seperti; skincare 101 yang membahas skincare dari A - Z, rekomendasi skincare dan makeup baik dari lokal maupun internasional, FD Swatch Sisters yang berisi tentang mbak-mbak Female Daily ngeswatch lipstick, dan ada juga sesi FD Girls bagi para remaja yang sudah mulai melek skincare dan makeup.

2. Suhay Salim

Channel milik mbak Suhay ini adalah channel yang videonya tidak pernah sekalipun tidak saya tonton. Hukumnya pokoknya wajib lah kalo mbak Suhay udah post video baru harus segera ditonton. Awalnya mbak Suhay ini cuman bahas tentang makeup khususnya makeup mata. Tapi sekitaran 2 tahun terakhir mbak Suhay udah merambah dunia per-skincare-an. Banyak video-video dia yang menjelaskan tentang penggunaan produk skincare untuk masalah tertentu seperti; beruntusan, kulit kusam, jerawat dsb. Pertama-tamanya pembawaan mbak Suhay di videonya ini serius banget tapi lama-kelamaan kocaknya keluar. Setiap nonton pasti ada saja yang diketawain. Ilmu skincare dan makeup dapet, hiburannya juga dapet hehe.

3. Tati

Dari channel lokal, saya pindah ke channel internasional, mbak Tati. Saya tahu channel mbak Tati dari mbak Suhay. Mbak Tati ini lebih fokus ke makeup. Dari mulai primer, foundation, concealer, mascara, eyeliner, bronzer, blush, highlighter, sampai lipstick dari berbagai brand (mainly US-based) dia komplit. Review dia menurut saya juga jujur. Mbak Tati ini juga sering posting video, seminggu bisa dua (tiga kali?). Nggak pernah kehabisan tontonan mah kalo sama mbak Tati.

4.  Liah Yoo

Jika mbak Tati jagonya bahas makeup, nah mbak Liah Yoo ini jago bahas skincare. Dia sering posting video yang isinya membahas tentang kandungan produk skincare dan kegunaannya. Misalnya: AHA, BHA, Vitamin C, Essential Oils, Centella dll. Penjelasan dari mbak Liah Yoo ini boleh dibilang cukup dalam karena dia nggak ngebahas dari surface-nya, tapi sampai akarnya juga. Mbak Liah Yoo juga sering kasih tips bagaimana menggunakan suatu produk skincare dengan benar karena ada beberapa produk skincare yang bila digunakan bersamaan bisa menyebabkan iritasi.

Nah, itulah rekomendasi beauty channel dari saya. Semoga postingan ini dapat membantu para perempuan yang ingin belajar tentang skincare dan makeup. Memang sih awalnya kelihatan ribet, tapi kalau udah ketemu produk yang cocok buat kulit wajah itu rasanya kayak udah ketemu soulmate ;) Sampai jumpa di postingan selanjutnya~

Share:
Read More
, , , , ,

Avengers Infinity War: A Short Review


Yes, you read that right lads. It’s still on Part 1. Don’t sigh because Infinity War has its sequel that will be released – according to Marvel’s cinematic universe project timeline- next year in May. Be happy because you get to see team Avengers kicking ass again. Without further ado, here are my thoughts on Infinity War Part 1.

Disclaimer: I am not a professional movie reviewer nor a Marvel fan. My thoughts are purely based on my reaction after watching the movie as an audience.

source : Marvel
First off, before you watch this movie I would like to suggest you to read or watch The Avengers, Avengers: Age of Ultron, Captain America: Civil War, Guardians of the Galaxy Part 1 and 2, Thor: Ragnarok and Black Panther. Or if you have a friend who is an avid fan of Marvel, go ask her/him to break it down in a simple explanation. But, if you’re lazy then good luck to you because you will have so many questions after watching IW Part 1.


Infinity War (IW) Part 1 generally is a movie where team Avengers (it is unfortunate that Hawkeye and Ant-Man aren’t included) have to fight with a new enemy, Thanos, who wants to seek the power of 6 infinity stones in order to control the balance of the universe. In this case is the mass population in each planet. Inevitably, team Avengers have to gather all their resources in order to stop Thanos. Who’s gonna win?

If I have to describe my reaction after watching IW Part 1 it would probably be like this “a very ambitious crossover movie that is surprisingly enjoyable (and will leave you in distress if you put too much emotion into it).” With so many casts and its big plot, it is very understandable that IW Part 1 has more than 2 hours of duration. What did IW Part 1 make so enjoyable for me that I was willing to sit more than 2 hours long? Action scenes? It could be. Thor’s new hair cut? Steve Rogers’ beard? Maaayybeee. But that’s not why this movie left a deep impression in me. Unexpectedly, the reason was Thanos. As a villain character, Thanos in IW Part 1 was well-described. Marvel did a good job in presenting Thanos’ past, his feelings for his daughter and his perspective regarding the balance of the universe in the movie. I, as an audience, could understand his reasons of why he did what he did to the point it was very relatable and made me sympathetic. I usually only see a villain character that do evil things just for the sake of her/his own selfishness without having much thoughts on why s/he does those kind of things. It was refreshing to see that a villain character finally has the chance to shine and is admired by audience because of the way s/he see things. The same pattern also happened in Marvel’s previous release, Black Panther, in portraying Killmonger as a villain character. If Marvel keeps stepping up their game like this, I don’t mind to spend my money to watch all their releases.

Well, I think that’s all I want to say regarding Infinity War Part 1. Based on my opinion above, it is very expected that I can’t wait for Infinity War Part 2 to release next year. I want to see how the ending is gonna be. Dear Marvel, don’t make me take back my words.




Share:
Read More