Mungkin kalian mengira bahwa saya
sudah mengikuti Dan Brown sejak lama. Contrary to popular belief, saya baru
benar-benar membaca karya Dan Brown awal tahun ini. Yak, disela-sela seharusnya
saya menyelesaikan skripsi, saya malah merasa bosan dan mengalihkan perhatian
saya ke buku-buku yang menarik bagi saya. Walaupun kuliah di jurusan sastra,
buku yang saya baca saat kuliah malah sedikit sekali, bahkan bisa dihitung dengan
jari. Entah karena malas atau karena saya lebih mementingkan uang bulanan saya
untuk kepentingan lain – penting: nonton di bioskop dan hedon (mungkin karena
ini pelampiasan semasa saya SMA karena di tempat halaman saya tidak ada bioskop
dan tempat tongkrongan yang ‘kekinian’ haha), rasa haus untuk membaca buku saya
akhirnya kembali membara. Karena saya suka sejarah, simbol dan misteri, saya
akhirnya membaca hasil karya Dan Brown. Robert Langdon adalah karakter utama
dalam buku yang akan saya bahas. Robert Langdon adalah seorang ahli simbol yang
juga dosen di Universitas Harvard. Dia digambarkan memiliki perawakan tinggi
–sekitar 182 cm- dan tubuh yang atletik berkat hobinya yang suka berenang. Untuk
postingan kali ini, saya akan menulis sinopsis dan pendapat saya tentang 4 buku
yang menceritakan perjalanan Robert Langdon untuk memecahkan misteri dan simbol
di tiap-tiap buku.
p.s : walapun Dan Brown sudah mengklaim bahwa perkumpulan organisasi-organisasi ini nyata, tetap saja buku-buku ini adalah fiksi jadi take it with a grain of salt.
p.s : walapun Dan Brown sudah mengklaim bahwa perkumpulan organisasi-organisasi ini nyata, tetap saja buku-buku ini adalah fiksi jadi take it with a grain of salt.
Angels
and Demons
Sumber : danbrown.com |
Rilis : Mei 2000
Sinopsis : Robert
Langdon dihubungi oleh direktur CERN (Conceil
Européen pour la Recherche Nucléaire: organisasi penelitian nuklir di Eropa)
Maximillian Kohler untuk menyelidiki keaslian simbol illuminati yang tertera di
tubuh seorang ahli fisika bernama Leonardo Vetra yang telah dibunuh oleh unknown. Petualangan Langdon dimulai
dengan beredarnya informasi yang dirilis oleh unknown yang mengaku sebagai salah satu member dari persaudaraan
Illuminati –yang sebelumnya dipercaya sudah lenyap- bahwa dia telah mencuri antimatter –sebuah unsur yang memiliki
kekuatan destruksi seperti senjata nuklir- dan telah memasangnya di suatu
tempat di kota Vatikan. Langdon yang dikejar oleh waktu dipaksa untuk segera
memecahkan misteri dimana antimatter
diletakkan sebelum unsur tersebut meledak dan menghancurkan kota Vatikan. Dalam
petualangannya, Langdon ditemani oleh Vittoria Vetra, anak angkat dari Leonardo
Vetra.
Opini : Jujur, sebelum membaca buku ini saya mempunyai pandangan negatif tentang Illuminati. Bagaimana tidak? dari pertama kali saya tahu tentang Illuminati saat saya masih SMP, hanya cerita-cerita negatif yang saya dengar dan baca. Saya tidak tahu apakah cerita tentang Illuminati itu dari sumber yang credible yang jelas saya sudah takut duluan bahwa mereka memuja Satan dan musuh utama mereka adalah gereja. However, selama saya membaca A&D, informasi yang saya tahu sebelumnya tentang Illuminati sangat berbeda dalam buku ini. Saya tahu bahwa saya tidak seharusnya menginterpretasi isi dari buku ini literally, tapi saya berpikir bahwa ada kemungkinan persaudaraan ini tidak melulu berkonotasi negatif. Saya ingat bahwa semua cerita memiliki dua sisi dan pandangan saya terhadap suatu cerita bergantung pada sisi mana yang saya lihat. Selain membahas tentang Illuminati, Dan Brown juga membahas tentang peran gereja pada zaman dahulu yang menentang perkembangan ilmu pengetahuan. Bagaimana penemuan Copernicus dan Galileo dilarang untuk disebarluaskan kepada khalayak ramai oleh gereja. Bagaimana para tokoh cemerlang saat itu berkumpul untuk mendiskusikan tentang ilmu pengetahuan secara sembunyi-sembunyi, etc. Cara penyampaian Dan Brown untuk mendeskripsikan bangunan bersejarah dan simbol yang Langdon temui dalam petualangannya secara detail membuat saya kagum dan respect kepada beliau mengingat lamanya waktu dan tenaga yang Dan Brown perlukan untuk menulis buku ini. Hal terakhir yang saya sukai dari A&D adalah pembahasan tentang agama yang ada di dunia ini. Saya memang selalu tertarik dengan pembahasan agama karena saya tumbuh di lingkungan keluarga yang mempunyai agama berbeda-beda. Dulu saya berpikir bahwa apapun agama yang orang tua peluk, maka anaknya harus mengikuti. Tapi, seiring saya dewasa saya mulai berpikir ulang bahwa pengaruh spiritual agama tertentu memberikan dampak yang berbeda ke setiap individu. Quote favorit saya dari buku ini ada di chapter 94 “Faith….all faiths… are admonitions that there is something we cannot understand, something to which we are accountable…With faith we are accountable to each other, to ourselves, and to a higher truth. Religion is flawed, but only because ‘man’ is flawed."
The Da Vinci Code
Sumber: danbrown.com |
Rilis : April
2003
Sinopsis: Robert
Langdon sedang berada di Paris untuk sebuah pertemuan, tiba-tiba dihubungi oleh
kepolisian Paris bahwa pimpinan kurator dari museum Louvre, Jacques Sauniére,
telah ditembak mati oleh seorang biarawan albino
yang mengaku mencari lokasi sebuah kunci yang berhubungan dengan The Holy Grail. Posisi tubuh Sauniére
yang membentuk gambar the Vitruvian Man hasil
karya Leonardo da Vinci dan kode yang
digambar di samping tubuh korban membuat kepolisian Paris membujuk Langdon
untuk memecahkan pesan yang ditinggalkan oleh Sauniére. Langdon tidak
mengetahui bahwa sebenarnya dirinya menjadi suspect
oleh kepolisian Paris sebagai pembunuh Sauniére. Sophie Neveu, seorang ahli
kriptografi dan merupakan cucu dari Sauniére, kemudian menjelaskan kepada
Langdon tentang tuduhan pembunuhan yang ditujukan kepada dirinya. Sophie
meminta Langdon bahwa dia dan Langdon harus memecahkan pesan yang ditinggalkan
oleh kakeknya tanpa sepengetahuan kepolisian Paris. Perjalanan Langdon dan Sophie untuk
memecahkan pesan Sauniére membawa mereka untuk mengenal sejarah tentang Priory of Sion dan The
Holy Grail.
Opini : Walaupun
buku ini menjadi faktor bagaimana Dan Brown bisa terkenal sampai sekarang, saya
merasa biasa-biasa saja setelah membacanya. Meskipun sejarah tentang Priory of Sion dan The Holy Grail cukup membuat saya skeptikal karena ‘Jesus memiliki keturunan???’ saya malah
lebih tertarik dengan informasi tentang Hieros Gamos atau sacred
marriage. Yang dimaksud tentang sacred
marriage di sini adalah union antara
laki-laki dengan perempuan. Bahasa sederhananya memang seks, tetapi tujuan dari
ritual sacred marriage adalah agar
laki-laki bisa mencapai pemenuhan spiritualnya dengan Tuhan. Orang-orang zaman
dahulu percaya bahwa kemampuan wanita untuk melahirkan seorang anak (kehidupan)
adalah a miracle from God yang
membuat perempuan menjadi makhluk sacred.
Informasi ini membuat saya miris karena sekarang seks hanya tentang pemenuhan
nafsu belaka. Saya juga tidak memungkiri bahwa menurut pendapat orang-orang
yang sudah melakukannya bahwa it does
make them feel good, jadi ya terserah bagi tiap individu hehe (okay but ladies and gentlemen, if you don’t
know what you’re doing and its consequences, please don’t do it).
The
Lost Symbol
Sumber: danbrown.com |
Rilis :
September 2009
Sinopsis : Robert Langdon diundang untuk memberikan
seminar di United States Capitol oleh
pimpinan dari Smithsonian Institute yang
juga merupakan salah satu petinggi 33rd
degree Freemason, Peter Solomon. Akan tetapi, di saat Langdon sudah sampai
di U.S Capitol Building, sebuah
keriuhan terjadi. Seseorang telah menaruh potongan tangan asli di dalam gedung
dan Langdon mengenali milik siapa potongan tangan tersebut. Cincin yang
mengelilingi jari manis dari potongan tangan tidak lain adalah milik Peter
Solomon. Langdon dijebak untuk menemukan ancient
portal yang berada di Washington D.C untuk menyelamatkan nyawa Peter
Solomon. Pencarian ancient portal
yang dilakukan oleh Langdon dibantu oleh Katherine Solomon, adik perempuan
Peter, yang juga seorang scientist.
Rahasia dan gedung yang tersembunyi di sekitar Washington D.C membawa Langdon
dan Katherine ke dalam dunia Masonry.
Opini : Seperti Illuminati, saya juga sebelumnya
mempunyai pandangan negatif terhadap Freemasonry.
Saya dahulu berpikir bahwa persaudaraan ini mempunyai tujuan untuk menguasai
dunia dan berusaha menghilangkan peran agama. Tapi tentu saja cerita Freemasonry di buku ini berbeda. Syarat
untuk menjadi salah satu anggota persaudaraan ini malah harus percaya adanya higher power, sering direferensikan
sebagai Supreme Being atau Great Architect of the Universe. Istilah
penggunaan Supreme Being lebih umum sehingga memungkinkan untuk anggota
yang memiliki religion background
yang berbeda-beda bisa setuju akan satu hal. Saya sangat menyukai ide penamaan Supreme Being sebagai higher power, karena banyak orang yang
sering mempermasalahkan penyebutan Tuhan. Golongan A menganggap bahwa Tuhan mereka
lebih baik daripada Tuhan golongan B dan sebaliknya. It sounds absurd to me. Bagaimana kalau Tuhan yang selama ini kita
permasalahkan merupakan Tuhan yang sama? Bisa saja kan? :D kayak nggak ada
kerjaan lain yang lebih penting gitu lhooo haha. Okay, selain pembahasan tentang Freemasonry,
tentu saja masih banyak pembahasan simbol-simbol lain yang sangat menarik bagi
saya. And they left really deep
impression on me.
Inferno
Sumber: danbrown.com |
Rilis : Mei 2013
Sinopsis :
Robert Langdon menderita amnesia dan menemukan dirinya berada di Florence,
Italia. Memori Langdon mengalami kesenjangan dan tidak urut. Sienna Brooks
adalah seorang dokter yang menangani Langdon. Dia kemudian memberi tahu Langdon
bahwa seseorang ingin menangkap Langdon dibuktikan dengan luka peluru di
belakang kepala Langdon. Langdon yang berusaha mengingat kembali alasan apa
yang menyebabkan dia dikejar seorang pembunuh hanya mengingat tentang sebuah
gambar dan seorang perempuan berambut putih yang di dalam ingatannya menyuruh
Langdon untuk segera melakukan sesuatu karena waktunya terbatas. Ingatan
Langdon mulai kembali dan Langdon menyadari bahwa dia mempunyai misi untuk
menyelamatkan populasi manusia. Dibantu oleh Sienna, Langdon berusaha
memecahkan teka-teki Inferno yang diambil dari puisi Divine Comedy karya Dante Alighieri untuk mencari lokasi senjata
biologi – virus – dipasang oleh Zobrist yang dianggap akan menyebarkan plague dan mengancam populasi manusia.
Opini : Sebenarnya
pemikiran dasar munculnya plot cerita untuk buku ini menurut saya agak ‘gila’.
Saya sebut gila karena it makes sense but
also it feels horrible to even think about it. Karakter Zobrist percaya
bahwa populasi manusia kalau tidak dikendalikan akan menjadi ancaman bagi
manusia itu sendiri. Karena, semakin banyak populasi manusia di dunia ini akan
berakibat buruk pada sektor-sektor lain. Sektor ekonomi misalnya, bila semakin
banyak manusia maka lapangan pekerjaan harus ditambah sementara konsumen dan
minat daya beli belum tentu bertambah. Ini membuat perusahaan untuk berpikir
ulang dalam menambah pegawai. Bahan dasar pokok mungkin saja berkurang karena
lahan pertanian minim sedangkan manusia yang harus diberi makan banyak
jumlahnya. Hayolooo. Stress kan? Sama! Makanya walaupun kata sebagian orang
Inferno ini tidak sebagus The Lost Symbol karena isu sosialnya, saya malah
menikmatinya. Dan Brown memanfaatkan isu sosial dan menggabungkannya dengan
karya dari Dante menjadikan petualangan Langdon di buku ini relatable. Inspirasi cerita buku ini salah satunya mengambil sejarah tentang Black
Death yang terjadi di Eropa pada abad ke-13. Serba salah pokoknya. Setelah
membaca buku ini saya juga merasa jahat karena setuju dengan pemikiran Zobrist,
tapi ya masuk akal memang. Jadi intinya sodara-sodara kalau pemerintah kita
menganjurkan untuk KB maka KB lah karena saya juga masih pengen lihat keturunan
saya nanti dapat kerja punya rumah dan bisa makan nasi hehe.
Dan Brown telah merilis buku ke-5 dari seri Robert Langdon
ini tapi saya akan memisahkan postingannya karena jika saya masukkan ke sini
menurut saya menjadi terlalu panjang. Semoga postingan saya membantu kalian
yang memang masih baru dengan dunia Robert Langdon ini. Walaupun beberapa orang
menganggap buku dari Dan Brown itu ‘berat’, setidaknya kita bisa berimajinasi
bagaimana bentuk dan suasana bangunan-bangunan sejarah yang dideskripsikan oleh
Dan Brown. Untuk buku The Da Vinci Code
bahkan ada edisi spesial dengan ilustrasi dan gambar sehingga memudahkan
pembaca. Lumayan lah walaupun belum punya uang untuk jalan-jalan ke Eropa dan
US, saya jadi tahu betapa valuable-nya
tempat-tempat sejarah tersebut.
P.S : serba-serbi tentang gaya penulisan Dan Brown setelah
membaca ke-5 bukunya
Plot = selalu ada twist-nya!
Makanya persentasi prediksi saya tentang plotnya lebih sering salah daripada
benar hahaha.
Karakter = Robert Langdon dalam petualangannya selalu
ditemani wanita cantik! Pasti! Untungnya Dan Brown menjadikan karakter Langdon
sebagai lajang selamanya alias tidak begitu peduli dengan romance. Kalau ujung-ujungnya jadian, saya pasti sudah tidak mau
mengikuti Robert Langdon Universe. Terima kasih om Dan!
Isi buku = selalu mengangkat topik sensitif, banyak simbol
dan banyak teori konspirasi jadi kalau you’re
not into conspiracy theories dan ogah ketemu dengan simbol yang bikin
kepala pusing, these books are not for
you.
No comments:
Post a Comment